Kamis, 04 Desember 2008

Berbagi pengalaman tentang mimpi yang terwujudkan


Fukui prefecture adalah sebuah provinsi di jepang. Suhu maksimal di kota ini sekitar 32oC sedangkan suhu terendah sekitar 0o C. Semua orang hidup dalam kebahagiaan dan kenyamanan. Kota yang bersih dan rapi ini didukung oleh penduduk yang ramah dan bersahabat. Tak peduli orang asing atau bukan mereka selalu membalas sapa dengan senyuman.
Tepatnya pada tanggal 18 september 2008 kami 10 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syah Kuala bersama dua dosen pendamping tiba di bandara Kansai, Osaka untuk mengikuti workshop di bidang mathematics dan science education selama 11 hari.

Selama perjalanan menuju kota fukui, bus yang kami tumpangi sempat berhenti di beberapa tempat yaitu di I-setan dimana sebuah pusat perbelanjaan yang berada di gedung tinggi menjulang. Pada lantai teratas gedung ini terdapat pemandangan yang eksotis, dimana seluruh kota Kyoto tampak begitu indah. Ketakjuban tersebut ditambah dengan adanya Kyoto Tower yang berdiri tepat di depan gedung I-Setan. Dengan tidak meyia-nyiakan waktu setiap mahasiswa sibuk memainkan kamera pribadinya guna mencari dan memotret gambar terbaik.
Perbenhentian kedua yaitu Kiyomizu temple. Sebuah objek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Tempat ini merupakan tempat dimana orang jepang biasa berdoa dan memuja Tuhannya. Masyarakat yang datang ke tempat ini mempunyai beragam tujuan, mereka terdiri dari berbagai macam profesi, ada yang masih pelajar ,pegawai kantoran , mahasiswa, sampai turis asing. Umumnya para pengunjung hanya datang melihat-lihat dan berbelanja, karena sepanjang perjalan menuju tempat ini terdapat berbagai macam souvenir. Hanya sedikit dari pengunjung yang berdoa dan memuja Tuhannya. Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih satu setengah jam untuk berbelanja dan memotret kami kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat penginapan.
Berhubung dalam suasana Ramadhan, pihak panitia membeikan suatu tempat khusus yaitu Makishima-so (Guest House) uuntuk menyiapkan makanan buka puasa serta untuk sahur. Setiap sore hari kami memasak di tempat tersebut sedangkan untuk bahannya dibeli di swalayan serta mesjid yang berada tak jauh dari kampus.
Hari pertama di kampus diisi dengan upacara pembukaan. Pada saat upacara pembukaan yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Educatioan And Regional Studies University of Fukui serta wakil presiden Japan Student Service Organization (JASSO) dan koordinator program ini yaitu Prof. K.Kagawa Para mahasiswa berkesempatan untuk memperkenalkan diri di hadapan para hadirin, menyampaikan rasa senang serta berterima kasih atas undangan ke Jepang. Setelah acara pembukaan selesai salah satu stasiun televisi yang ada di Jepang datang untuk mewawancara para mahasiswa. Siangnya dilanjutkan dengan pertemuan dengan presiden University of Fukui. Kesempatan yang langka dapat berjumpa dengan orang tertinggi di kampus tersebut.
Workshop ini khusus diadakan demi meningkatkan mutu pendidikan di aceh yang telah dilanda musibah gempa dan tsunami. Workshop mengajarkan bagaimana cara mengajar kepada siswa dengan metode yang mudah dimengerti dan menggunakan alat yang murah dan mudah didapat. Metode ini telah dipraktekkan di Jepang dan telah diadakan untuk berbagai Negara.
Workshop fisika memakan waktu selama 3 hari penuh dimana semua peserta mengikuti workshop tersebut. Materi yang diajarkan berkisar tentang mekanik, optic, elektrostatis dan elektromagnetik. Kami juga membuat beberapa alat demonstrasi seperti kamera, water prism dan leaf meter. Semua alat tersebut dibuat dengan mudah dan menggunakan bahan yang murah. Selama tiga hari tersebut kami dipandu oleh seorang guru senior yaitu Prof. Kagawa di bantu oleh beberapa staf. Prof. Kagawa juga menyusun materi-materi yang diajarkan selama workshop sekaligus mengkoordinir semua program yang kami ikuti selama berada di Fukui.
Workshop matematika berisi tentang sejarah pendidikan matematika di jepang, membuat seruling dengan menggunakan prinsip matematika, serta menjawab beberapa teka-teki yang menantang. Tak lupa pula diajarkan tentang software R dan Maxima. Ada beberapa guru yang memandu selama workshop matematika yaitu Pro. Saburi, Prof. Sakura, Prof. Irei, serta Prof. Chieko.
Setelah semua workshop selesai, dilanjutkan dengan diskusi tentang presentasi keadaan pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam serta penanganannya. Empat orang mahasiswa tampil untuk mewakili jurusannya masing-masing dalam mempresentasikan keadaan pendidikan di Aceh. Banyak sekali kekurangan pada sistem pendidikan di Indonesia. Mulai dari kurikulum yang tidak bersahabat, gedung yang tidak mencukupi, perlengkapan praktikum yang tidak memadai sampai dengan kemampuan guru yang terbatas.
Pada saat kunjungan ke SMP dan SMA di Fukui, kami mendapati perbedaan yang sangat jauh dengan pendidikan di Aceh Khususnya. Mulai dari gedung yang kokoh membuat murid-murid semangat untuk belajar, tidak ada istilah sekolah sore dan sekolah pagi karena kekurangan ruang belajar. Fasilitas yang mencukupi membuat pemahaman konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan lebih megakar di pikiran para murid, tidak hanya belajar teori tetapi langsung mempraktikkannya. Dan yang paling penting adalah kurikulum yang disusun sedemikian rupa sehingga membuat siswa tidak bosan mempelajarinya dengan tidak meninggalkan inti sari dari ilmu tersebut.
Setelah semua kegiatan inti selesai, pada hari-hari terakhir kegiatan diisi dengan kunjungan ke museum dinasaourus kedua terbesar di dunia, yaitu Fukui Prefectural Dinosaur Museum. Fosil-fosil binatang yang hidup ribuan tahun lalu tersebut terpajang berikut dengan keterangan tempat penemuan serta perkiraan hidup hewan tersebut. Tak luput pula salah satu tempat wisata yang paling terkenal yaitu Tojinbo cliff, yang merupakan sebuah tebing di tepi laut yang biasa diginakan untuk bunuh diri.
Demikianlah laporan kegiatan yang kami lalui selama kurang lebih 11 hari, semoga apa yang tertulis merupakan catatan penting bagi kami sendiri dan kepada pembaca semoga dapat diambil hikmahnya dan yang terpenting adalah semua orang dapat melakukan perjalanan seperti kami lalui yang dibutuhkan hanyalah mimpi serta tekad yang bulat.

Tidak ada komentar: