Selasa, 02 Desember 2008

MELAHIRKAN REMAJA SUKSES

Setiap anak yang lahir dari rahim ibunya memiliki kesempatan untuk menjadi yang terbaik. Pasti setiap ibu yang melahirkan selalu berdoa agar anak yang telah ia didik agar menjadi orang sukses bahkan pada saat mengandung sang ibu telah berdoa agar anaknya menjadi berguna bagi Nusa dan Bangsa. Begitulah besarnya cinta ibunda kepada anaknya.
Namun, tidak semua anak seperti apa yang diimpikan oleh ibunya. Kebanyakan mereka memilih apa yang dituntun oleh lingkungannya sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat digunakan untuk kegiatan yang membawa mudharat. Sehingga banyak kesempatan yang hilang, banyak uang yang terbuang dan banyak mimpi-mimpi serta cita-cita yang sirna dan putus harapan.
Kesuksesan tidak didapat hanya dengan tertawa terbahak-bahak, termenung dan berkhayal, mengikuti mode terbaru dan duduk-duduk di pinggir jalan di sore hari. Kesuksesan harus diraih dengan kesungguhan, sikap pantang menyerah dan senantiasa belajar dari pengalaman.

Proses pertumbuhan seorang anak mencapai puncak pada saat ia menginjak waktu remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, dimana masa ini mengandung banyak perbahan alamiah secara langsung maupun tidak langsung yang berdampak pada berbagai permasalahan remaja. Permasalahan yang dihadapai begitu kompleks dan beragam, namun yang paling banyak yaitu masalah percintaan. Masalah ketika ia bertemu dengan sosok idaman, pujaan hati, idola sejati, dan manusia paling sempurna yang semua hal ini merupakan hal yang salah kaprah dan harus diperbaiki apalagi kita berada di koridor Syariat Islam.
Banyak hal yang menyebabkan remaja salah kaprah dalam memilih jalan hidupnya diantaranya yaitu pertama pendidikan yang dilakukan oleh orang tua belum maksimal. Proses pembentukan karakter seorang remaja harus dimulai dari dalam rumah sehingga seorang anak tumbuh remaja, ketika ia berhadapan dengan dunia luar, menghadapi lingkungannya ia siap memegang idealismenya, tak goyah dan menjadi panutan di kalangannya. Bekal yang diberikan oleh orang tua kepadanya menjadi rujukan, tuntunan dan pegangan pada saat ia menghadapi saat-saat sulit dalam hidupnya.
Kedua, Pengaruh lingkungan yang tidak mendidik dan individualis membuat remaja tidak mempunyai tempat untuk berbagi dan meminta solusi masalah kehidupan sehingga remaja suka meniru dan mencontoh kebiasaan sekitarnya dan membuat jati diri dan idealismenya menjadi pudar. Ketika pembinaan yang tak sempurna dan pengaruh lingkungan sekitar maka akan berlanjut ke sifat emaja akan mengikuti arus sekitarnya.
Ketiga, Karena remaja tidak merasa bangga akan Islam, menganggap syariat kaku dan mengekang. Penyebab yang kedua ini merupakan lanjutan penyebab yang pertama, yaitu ketika pemahaman akan agama kurang memadai maka pemikiran yang menentang akan merasuki remaja padahal semua yang telah digariskan dalam Islam bermanfaat tidak ada yang merugikan manusia karena turunnya Islam merupakan rahmat kepada seluruh alam.
Keempat, Pengaruh tontonan televisi dan juga bacaan yang tidak bermanfaat. Ketika sesuatu yang menyimpang dan salah arah tidak kita perbaiki maka hal tersebut akan berlanjut seperti air mengalir, seperti itulah masalah yang dihadapi remaja sekarang, ketika suatu budaya atau trend yang ia lihat kemudian temannya memberikan respon positif terhadapnya maka remaja ini pun akan melakukan seperti temannya lakukan. Di sinilah peran orang tua, guru, ustadz dan kita semua untuk menjelaskan mengapa hal tersebut tidak boleh dicontohi atau dilakukan.
Kelima, Perasaan malu jika tidak mengikuti zaman. Tidak semuanya yang ada pada zaman ini salah dan juga tidak semuanya benar, yang harus kita lakukan adalah memilah mana yang baik untuk kita dan keluarga kita.
Kita patut memberi perhatian yang lebih pada persoalan ini, karena remaja bukan hanya harapan kita tapi juga harapan bangsa ini, ketika kita dapat meraih prestasi yang membanggakan, ketika sukses diraih ketika nama kita harum dimata orang lain, tapi bukan itu ukuran kesuksesan seseorang. Kesuksesan seseorang diukur ketika ia mampu mencetak generasi penerusnya yang brilian, luar biasa dan memukau.
Demi melahirkan remaja yang sukses ada beberapa yang harus diperhatikan antara lain pertama proses pendidikan, pengayoman dan pembinaan dilakukan dari dalam rumah. Hal terpenting yang harus ditanamkan oleh orang tua kepada remaja ialah pendidikan agama yang mendasar. Pendidikan agama yang dimaksudkan disini mencakup penanaman tauhid kepada Allah SWT, Rukun Iman dan Islam serta pembelajaran tentang praktek ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya proses ini bisa menggunakan berbagai macam cara, namun yang paling efektif adalah dengan menggunakan proses peneladanan. Jika orang tua menginginkan anaknya menjadi seorang yang memegang prinsip ketauhidan yaitu tidak menyekutukan Allah SWT maka sepatutnya orang tua tersebut menghindarkan diri dari perbuatan yang berbau Syirik seperti percaya kepada batu keramat, ramalan, mitos-mitos dan hal lain yang serupa, maka anak tersebut akan mencontoh dan memegang prinsip orang tuanya. Jika orang tua menginginkan anaknya pandai mensyukuri nikmat maka sepatutnya sang ayah memberi contoh bagaimana cara berterima kasih kepada Allah SWT.
Orang tua harus pandai dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sehingga jika kemudian hari ia harus merantau untuk menimba ilmu ataupun yang lebih buruk jika suatu bencana datang dan ia terpisah dari orang tuanya, ia siap dan tegar dalam mengahadapinya. Pendidikan yang diberikan orang tua harus menancap dipikirannya sehingga jika ia menemui suatu permasalahan atau keraguan maka pikirannya akan merujuk kepada apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya.
Kedua, Pemilahan antara hal yang membawa mudharat dengan hal yang membawa manfaat. Remaja harus pandai memilih hal yang terbaik baginya. Pemilihan ini termasuk kepada pada saat memilih teman dan lingkungan.
Ketiga, membentengi diri dari tontonan dan bacaan yang tidak bermanfaat. Menonton dan membaca sebenarnya dapat memperluas pengetahuan dan wawasan namun tidak semuanya tontonan dan bacaan bermanfaat, seperti halnya internet. Internet jika digunakan untuk kebaikan maka akan sangat terasa manfaatnya, namun internet juga memudahkan orang yang ingin melakukan kejahatan.
Keempat, Sebaiknya remaja menyibukkan dirinya dengan kegiatan yang positif. Sebenarya di dalam kesibukan kita terdapat banyak manfaat, salah satunya yaitu kita terhindar dari kegiatan yang tidak bermanfaat. Pada saat kesendirian, pikiran kosong maka bisikan-bisikan jahat akan datang dan memaksa nafsu menggelora. Kegiatan yang positif mencakup segala aspek mulai dari olahraga, silaturahmi hingga kegiatan akademik seperti belajar dan membuat tugas.
Banyak remaja yang sukses, bahagia dan menjadi panutan di kalangannya. Remaja yang waktunya diisi dengan proses pembelajaran dan pengembangan karakter. Remaja ini biasanya keadaanya setingkat lebih maju daripada kawan sebayanya, misalnya ketika kawannya sedang mencari jawaban dari sebuah permasalahan, sedangkan ia telah mendapatkan jawaban tersebut, ketika kawannya belajar untuk sukses ia telah meraih kesuksesan dan lain sebagainya. Inilah seharusnya dilakukan oleh seorang remaja.
Remaja yang sukses merupakan suatu keniscayaan. Remaja harus dipersiapkan sematang mungkin karena hidup di zaman ini semuanya serba tak pasti. Teknologi terus berkembang sementara sumber daya manusia yang kita miliki tidak mampu untuk bersaing. Sepatutnya remaja bangkit dari tempat tidur dan mulai menantang dunia dengan segala apa yang ia miliki.

Tidak ada komentar: