Minggu, 25 Juli 2010

Ya Rabb, Nikmat-Mu sungguh Besar

Pertama sekali melihat matahari terbit di Taiwan diwarnai dengan begitu banyak nikmat yang tak terduga. Rupanya dibelakang kamarku pemandangannya begitu mempesona. Ada hutan kota yang begitu asri dan jika malam menjelang maka mulailah jangkrik memainkan peranannya. Di samping hutan ada Public Cemetery, tempatnya di desain begitu elegan. Jika malam menjelang suasananya begitu tenang dan nyaman.
Semangat ini semakin bertambah karena tak jauh dari tempat tinggalku ada sebuah universitas yaitu China University, memang bukan universitas Top di Taiwan tetapi tinggal dekat suasana akademisi membuat diri ini semakin terpacu. Di depan China University ada terminal city bus sehingga tak perlu melangkah jauh untuk mencari kendaraan umum.
Tini, ibu berusia 40 tahun yang berasal dari jawa barat, banyak membantu untuk melewati hari pertamaku di Taipe. Mulai dari meminjamkan Sim Cardnya hingga memberikanku nasi untuk makan malam, iya memang, ketika berada di negeri orang, semuanya terasa seperti saudara. Alhamdulillah..
Tepat pukul 10.55 aku di jemput oleh Mr Mar, lebih cepat dari janji yang telah disepakati. Alhamdulillah aku sudah stanby didepan asramaku pada jam 10.45. Mr. Mar memang telah berjanji bahwa ia akan menjemputku pada jam 11 dan membawaku mengelilingi kota Taipe. Setelah menjemput kawanku yang berada di Kunyang, kami diajak untuk pergi ke Mesjid yang ada di kota Taipe. Mesjid pertama berada di depan Kampus NTU, namun karena lorongnya begitu sempit sehingga Toyota Vios milik Mr Mar tidak mungkin untuk masuk. Lalu dilanjutkan ke Mesjid terbesar yang ada di Taiwan. Kami sempat shalat zuhur dan berbincang dengan banyak mahasiswa Indonesia. Pertama ada bang wawan, mahasiswa S3 Teknik Kimia di NTUST yang berasal dari Kalimantan Selatan. Ia banyak bercerita tentang keadaan di Taipe dan menunjukkan Jadwal Shalat kepada kami. Lalu ada Bu husni yang berasal dari universitasku yang juga sedang mengambil S3 di bidang yang sama. Ya Rab, nikmat-Mu sungguh melimpah.
Lalu aku diajak ke rumah makan asli Indonesia Duta Pertiwi, tempat pertamaku makan nasi di Taipe. Dan kami mengambil beberapa foto bersama mahasiswa Indonesia dan penjualnya yang juga berasal dari Indonesia.
Ya Rab, nikmat-Mu semakin aku rasakan ketika Mr Mar mengajakku ke salah satu supermarket termurah, tak kusia-siakan kesempatan ini, langsung hunting barang-barang keperluanku yang memang telah di listkan dalam buku catatanku.

1 komentar:

Yuyun mengatakan...

I've read your notes...
Very nive experience. Like I've written, You an Laina will get many experiences there. Thanks for sharing. Your article quite give me many more spirit.

Hope You and LAina are doing good there.

And...

One day I must go abroad...