Jumat, 16 Desember 2011

Perjalanan kemunduran

Perjalanan kali ini cukup menggores hikmah yang mendalam yaitu hikmah pengembangan kapasitas serta bertambahnya wawasan dalam diri sehingga proses upgrade diri yang mentransformasikan pribadi pembelajar ini menjadi sosok yang lebih punya modal untuk di bawa pulang ke akhirat kelak.
Sebenarnya di sisi lain dalam perjalanan ini saya merasakan kesedihan, irisan hati yang menyayat serta penyesalan. Karena perjalanan ini menggoyangkan konsep yang selama ini telah dibangun sejak awal perkuliahan. Konsep yang menjadi pegangan serta warna dalam jati diri, serta terkadang saya tularkan, terapkan serta bagikan kepada orang sekitar dan generasi penerus, pemuda-pemuda militan, kader yang haus akan jati diri sholeh, binaan yang selalu saya tunggu kehadirannya yang menjadi tabungan masa depan.
Warna yang mulai pudar tersebut terjadi memang karena beberapa faktor, karena jauh dari lingkungan tausiah, perjuangan dalam berdakwah serta yang mengambil peran paling besar adalah ibadah yang mungkin hanya menjadi kegiatan rutin yang diwajibkan sehingga dalam proses pelaksanaannya tidak menambah kadar iman yang ada dan diperparah dengan canda tawa yang berlebihan, senda gurau yang melampaui batas serta pandangan-pandangan yang illegal.
Implikasi dari keadaan diatas mengakibatkan kegoncangan dalam konsep berfikir dan terkadang mengarah kepada keadaan yang lepas control. Walaupun keadaan lepas kontrol yang dimaksud tidak sampai melampaui batas norma agama. Namun, sebagai kader dakwah, Pembina atau pribadi yang ingin selalu memperbaiki diri mengalami kemunduran yang begitu jauh, seakan berjalan ke arah belakang, masa lampau, masa dimana saya belum mengenal tarbiyah, suatu proses yang memanusiakan manusia.

Rabu, 14 Desember 2011

Tutorial Likok Pulo


Tari likok pulo atau Tari Saman ditarikan pada saat menyambut tamu kerajaan atau tamu kehormatan. Dulunya semua tari yang berasal dari Aceh hanya ditarikan oleh laki-laki, namun saat ini telah mengalami modifikasi dan improvisasi sehingga ditarikan juga oleh perempuan, tapi tidak pernah campur laki-laki dan perempuan dalam satu tarian.
Isi dari kebanyakan syair dalam tarian likok pulo adalah puja dan puji kepada Allah SWT, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kisah-kisah penuh hikmah serta nasihat kepada seluruh penonton. Pada tari likok pulo ini gerakan yang ditarikan berfokus pada tangan, gelengan kepala dan ditarikan secara duduk. Gerakan yang ditarikan menggambarkan fenomena sehari-hari, seperti gelombang laut, salam-salaman dan fenomena lainnya.
Kecepatan gerakan penari harus mengikuti irama syair yang didendangkan oleh seorang ‘syech’. Jumlah penari bersifat tentative, namun minimal berjumlah 8 orang dan  bisa mencapai 14 orang. Gerakan tari dibagi menjadi genap dan ganjil, penari genap yaitu yang berada pada hitungan genap begitu juga ganjil, ada pada saat-saat tertentu gerakan tari genap dan ganjil berbeda.

                    Hai aneuk nyoe
Lahem hai adoe e………. Salamu’alaikum     (Allah)
Lahem hai adoe e………. Jame baro trok      (Allah)
Lahem hai adoe e………. Tamong jak piyoh (Allah)
Lahem hai adoe e………. Duek ateuh tika    (Allah

Gerakan 1 : kedua tangan di tepuk ke lantai di depan lutut.
Gerakan 2 : tangan di tepuk di atas lutut
Gerakan 3 ; kedua tangan di arahkan ke kanan sambil jari di petik (2x)
Gerakan 4 : kedua tangan di arahkan ke kiri sambil jari di petik (2x)
Gerakan 5 Genap : posisi setengah berdiri dengan tangan kiri di depan, tangan kanan kebelakang serta pandangan diarahkan ke kawan disamping kanan.
Gerakan 5 Ganjil : posisi duduk dan menunduk dengan tangan kanan di depan, tangan kiri dibelakang serta pandangan diarahkan ke kawan di samping kiri.
Gerakan 6 Genap : mengikuti gerakan 5 ganjil.
Gerakan 6 Ganjil : mengikuti gerakan 5 genap.
Selanjutnya semuanya kembali ke gerakan 1 dan diulangi sebanyak 4 kali.