Senin, 30 Januari 2012

Berkharisma ria


Anda mau tahu sahabat yang selalu berjalan seiya sekata, dalam suka dan derita, bahkan dalam suasana gembira sekalipun ekspresinya selalu sama, dalam musibah sekalipun ia akan tetap berdiri tegak tak begeming, sehingga bisa ditebak ekspresinya ketika subuh dingin nan menusuk ia berjalan seperti biasa, keikhlasannya selalu sama, diajak mendaki gunung pun ceria, melintasi bukit, melewati lembah bak soundtrack ninja hatori pun tak melawan. Ialah si kuda besi, yang setia menemani melampaui hari-hari pribadi dalam dunia yang sensasional ini. Sang penemunya dari negara bermata sipit menamainya si kharisma, coba saja kalau yang menemukannya orang Indonesia, mungkin namanya akan berubah menjadi “mahasiswa” atau “es em a”  hehe.. soalnya diberita baik cetak maupun elektronik asik saja memanaskan isu pembuatan kendaraan terbitan SMK, aduh.. memang dunia makin nyentrik..
Baiklah, mari kita tinggalkan yang namanya berita, yang dimana saya curiga securiga-curiganya ada orang yang pandai pemikirannya tapi hatinya susah tertebak menuju kebaikan atau sebaliknya yang mengatur di balik layar, tentang berita yang beredar, tentang redaksi kata-kata yang tercetak atau video yang terunggah sehingga persepsi maryarakat di putar balikkan dan dicampuardukkan, bayangkan saja berita tentang penindasan Palestina tidak pernah menjadi sorotan atau pandangan tentang kebengisan tentara israel tak pernah mencuat, yang ada hanya pemboman teroris yang akhir-akhirnya menyudutkan posisi Islam dan seolah ingin meneriakkan kepada penduduk bumi bahwa Islam itu terroris. Layaknya di negara Indonesia yang kalian cintai ini, semua isu yang beredar seolah mudah tertebak arusnya kemana, padahal isu sebenarnya yang panut di gubris malah tertimbun oleh kasus-kasus ingusan yang berputar di lingkaran kecil. Sehingga masyarakatpun terlenakan oleh sajian tak berbotot, cerita yang mengundang emosi berlebihan serta adrenalin yang terbuang sia-sia. ah.. dunia engkau memang begitu banyak menyita perhatian.
Waduh.. padahal tidak mau membahas lagi masalah news, kok malah panjang lebar nih.. tak apalah, biar dunia mendengar tentang inspirasi yang datang dari seorang mahasiswa tingkat akhir, hehe.. mari kembali ke kharisma. Kreta yang satu ini (kok gada relnya ya?? ) sudah berumur lebih kurang 7 tahun lamanya, wah seharusnya udah masuk SD nih, yups, tepat di tahun 2005 ia resmi menjadi milik bersama keluarga kami. Saat itu baru setahun Tsunami menyapa Aceh loen sayang dan kami sekeluarga, saya dan 4 orang abang dan 1 orang kakak mengendarai bersama secara bergantian. Saat itu saya masih masa-masa Es Em A. dan  oleh karena demikian sehingga apalagi jikalau maka (ribet ya...) saya tak boleh membawa si kharisma ke sekolah, selain rame yang antri untuk mengendarai stiap harinya, pun pada saat itu masih ngetren naik damri dan gantungan di pintu masuk damri tersebut, wwuiiihh... berasa anak laki paling jantan kalau berebut naik damri dan bergantungan di pintu masuk, walaupun kursi didalam masih ada yang kosong.. hehe dasar naluri lekaki.

Ketika memasuki bangku kuliah, ketika ga pake seragam lagi barulah saya diberi kekuasaan penuh untuk memiliki seutuhnya si kharisma, pun Alhamdulillah abang saya sudah memiliki 'kharisma'nya sendiri dari hasil keringat yang di tampung hari demi hari. Mulailah saya berekspresi dan menjelajah Aceh nan indah bersama. Perjalanan yang paling jauh yang kami tempuh bersama yaitu menuju kota juang, Bireun. Bersama marwan kami mencetak rekor 5 jam perjalanan walaupun punggung terasa begitu kebas. Pernah pula saya dan kharisma menyusuri kampus di jam 4 pagi, saat mahasiswa dan dosen yang cerdas serta pak Dekan bahkan rektor pun belum berada di universitas, hehe. Memang saat itu sedang pemira, ya biasalah, namanya juga aktivis, terus aktiv dan optimis.
Begitu banyak kisah yang kami lukis bersama, bak persahabatan yang tak mengenal sekat dan saling pengertian. Perhatian saya kepada si kharisma cukup dengan menjadwalkan ganti oli serta servis perbulannya, dan tambahan jika penampilannya begitu kusam akan saya mandikan, namun kesetiaanya kepada saya sungguh mencengangkan, ia begitu siap ketika saya membutuhkannya di subuh hari, ia bahkan tak mengeluh ketika di ajak keliling seharian, hanya saja terkadang ia menegur dengan asap yang agak sedikit harum, pertanda bahwa ia butuh perhatian. Bahkan ia pun tak cemburu, ketika di weekend saya lebih memilih adiknya yaitu polygon untuk berolahraga bersama. ah.. kharisma, kasih mu sungguh tak ada yang ragukan, kau bagaikan kisah-kisah di sinetron, bagaikan film-film india dan seperti serial laganya steaven segal.
Semoga kau terus membantuku berjuang di ladang amal ini, dan semoga Allah merahmati dan meridhai semua yang saya jalani bersama mu,

di pagi penuh nada
saat pengerjaan skripsi harus tertunda

Tidak ada komentar: