Rabu, 01 Februari 2012

Ini liburan


Minggu-minggu belakangan cukup menguras dan menggilas waktu-waktu produktif dengan kegiatan bertaburan dengan manfaat serta pencapaian. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan juga kejut demi kejutan bermunculan. Intensi adrenalin pun naik turun, tenaga yang terkikis oleh derasnya aktivitas serta iman yang tentu fluktuatif. Seperti layaknya anda melihat saya bak manusia seperi anda juga yang kadang merasakan emosi sedih dan juga riang, yang kapasitas keimanannya naik turun bak air dilautan, yang seperti di sabdakan oleh idola kita  bersama, Rasulullah nan agung.
Saya sebut ini liburan karena memang semua kegiatannya cukup mengasyikkan, mulai dari absen untuk ngopi, bakar kalori hamper stiap pagi walaupun malamnya tak lupa snack (agar seimbang, hehe), tak lupa buku holic, nge-blog, serta olahraga yang menjadi hobi yaitu berenang. Yang cukup mengherankan adalah tentang berenang. Dalam dua minggu ini saya sudah 3 kali, saya ulangi sekali lagi ya, sudah tiga kali saya mengunjungi pemandian air panas di daerah Krueng Raya yang jaraknya dari rumah saya sekitar 40 menit perjalanan dengan si kharisma dengan kecepatan rata-rata 60-80 km/jam.
Luar biasanya adalah karena jarak yang begitu jauh dari rumah saya dan karena pemandian air panas, jadi kami harus pergi pagi-pagi sekali. Karena kalau matahari sudah tersenyum merekah maka suasana agak sedikit hangat bahkan mulai panas, nah.. apa jadinya kalau cuaca panas dan kita mandi di air panas, jadilah daging rebus (hiperbola.com) intinya adalah ketika suasana masih sejuk paling pas mandi air hangat, nah situasi inilah yang kami incar.
Ba'da subuh yang dingin, kami mulai mengas 'kharisma' masing-masing, tak lupa dipersimpangan jalan berhenti sejenak untuk membeli nasi pagi, biar pas mandi ga kelaperan. Dengan jaket seadanya, helm dikepala, tancap lagi menuju Krueng Raya. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, sudah tiga kali kami berkunjung ke aset wisata daerah Aceh Besar itu. Kunjungan pertama cukup berkesan, karena tentu pertama mengunjunginya, jadi sperti turis2lah, lihat2 dulu ke daerah kawahnya, kemudian foto-foto dan baru ke kegiatan inti yaitu berenang. Kenapa kunjungan perdana cukup mengesankan karena pada saat itu kolam renangnya cukup bersih dan kehangatan airnya pas, kata pengelolanya, baru aja dibersihkan dan diganti airnya, jadi muantep.
Kunjungan kedua kami lakukan tepat selang satu hari dari kunjungan pertama, lebih pas saya sebut lusanya. Mantap kan.. ini baru namanya liburan. (maksa ya). Namanya kunjungan kedua tidak se-surprise kunjungan perdana, pun pada saat itu airnya terlalu panas (mungkin kompornya lupa dimatikan), jadi agak loncat-loncat mandinya, bak cacing yang ke.... hehe..

Senin, 30 Januari 2012

Berkharisma ria


Anda mau tahu sahabat yang selalu berjalan seiya sekata, dalam suka dan derita, bahkan dalam suasana gembira sekalipun ekspresinya selalu sama, dalam musibah sekalipun ia akan tetap berdiri tegak tak begeming, sehingga bisa ditebak ekspresinya ketika subuh dingin nan menusuk ia berjalan seperti biasa, keikhlasannya selalu sama, diajak mendaki gunung pun ceria, melintasi bukit, melewati lembah bak soundtrack ninja hatori pun tak melawan. Ialah si kuda besi, yang setia menemani melampaui hari-hari pribadi dalam dunia yang sensasional ini. Sang penemunya dari negara bermata sipit menamainya si kharisma, coba saja kalau yang menemukannya orang Indonesia, mungkin namanya akan berubah menjadi “mahasiswa” atau “es em a”  hehe.. soalnya diberita baik cetak maupun elektronik asik saja memanaskan isu pembuatan kendaraan terbitan SMK, aduh.. memang dunia makin nyentrik..
Baiklah, mari kita tinggalkan yang namanya berita, yang dimana saya curiga securiga-curiganya ada orang yang pandai pemikirannya tapi hatinya susah tertebak menuju kebaikan atau sebaliknya yang mengatur di balik layar, tentang berita yang beredar, tentang redaksi kata-kata yang tercetak atau video yang terunggah sehingga persepsi maryarakat di putar balikkan dan dicampuardukkan, bayangkan saja berita tentang penindasan Palestina tidak pernah menjadi sorotan atau pandangan tentang kebengisan tentara israel tak pernah mencuat, yang ada hanya pemboman teroris yang akhir-akhirnya menyudutkan posisi Islam dan seolah ingin meneriakkan kepada penduduk bumi bahwa Islam itu terroris. Layaknya di negara Indonesia yang kalian cintai ini, semua isu yang beredar seolah mudah tertebak arusnya kemana, padahal isu sebenarnya yang panut di gubris malah tertimbun oleh kasus-kasus ingusan yang berputar di lingkaran kecil. Sehingga masyarakatpun terlenakan oleh sajian tak berbotot, cerita yang mengundang emosi berlebihan serta adrenalin yang terbuang sia-sia. ah.. dunia engkau memang begitu banyak menyita perhatian.
Waduh.. padahal tidak mau membahas lagi masalah news, kok malah panjang lebar nih.. tak apalah, biar dunia mendengar tentang inspirasi yang datang dari seorang mahasiswa tingkat akhir, hehe.. mari kembali ke kharisma. Kreta yang satu ini (kok gada relnya ya?? ) sudah berumur lebih kurang 7 tahun lamanya, wah seharusnya udah masuk SD nih, yups, tepat di tahun 2005 ia resmi menjadi milik bersama keluarga kami. Saat itu baru setahun Tsunami menyapa Aceh loen sayang dan kami sekeluarga, saya dan 4 orang abang dan 1 orang kakak mengendarai bersama secara bergantian. Saat itu saya masih masa-masa Es Em A. dan  oleh karena demikian sehingga apalagi jikalau maka (ribet ya...) saya tak boleh membawa si kharisma ke sekolah, selain rame yang antri untuk mengendarai stiap harinya, pun pada saat itu masih ngetren naik damri dan gantungan di pintu masuk damri tersebut, wwuiiihh... berasa anak laki paling jantan kalau berebut naik damri dan bergantungan di pintu masuk, walaupun kursi didalam masih ada yang kosong.. hehe dasar naluri lekaki.